Mahasiswa PKN Polinela, Manfaatkan Limbah Jadi Pupuk Organik
Sukma_Polinela; Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengadakan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang wajib dilaksanakan bagi kelulusan Program Sarjana Terapan (D4). Kegiatan ini dilaksanakan selama 25 hari, yaitu mulai tanggal 9 Agustus s.d. 4 September 2021.
Kegiatan PKN adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan harapan mahasiswa dapat mengaplikasikan apa yang sudah didapat dari kampus. Kegiatan ini terdiri dari 70 kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 4-5 orang.
Rusmianto, Ketua Pelaksana kegiatan PKN Polinela 2021, berharap kegiatan ini dapat menghasilkan suatu perubahan di dalam kehidupan masyarakat. Meskipun berada di tengah pandemi, dan juga tidak menyurutkan semangat mahasiswa.
Hal ini selaras dengan yang dilakukan oleh salah satu kelompok mahasiswa PKN. Kelompok yang berada di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Desa Sidosari Dusun Kampung Baru beranggotakan 10 orang. Hal tersebut dikarenakan kelompok tersebut merupakan gabungan dari dua kelompok. Salah satu dari kelompok tersebut tidak bisa melakukan PKN di tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kelompok PKN di desa Sidosari ini memiliki beberapa program kerja (progja) salah satunya adalah pembuatan pupuk organik cair dari limbah organik rumah tangga.
Dalam pembuatannya, menggunakan bahan–bahan seperti kotoran kambing, legum, dedak, gula merah, bio activator (EMH), dan air.
Cara pembuatan pupuk organik ini dengan mencacah semua bahan lalu dicampur secara rata, dan dimasukkan ke dalam tong tertutup. Kemudian beri aerasi agar udara keluar. Aerasi ini berbentuk seperti selang yang diarahkan ke botol tertutup. Setelahnya, pupuk harus didiamkan terlebih dahulu selama 14 hari baru siap digunakan.
Pupuk yang terbuat dari limbah ini memiliki keunggulan seperti, mudah diaplikasikan ke tanaman karna lebih cepat meresap, membuat tanah menjadi gembur, hama tidak resistan dan mikroorganisme di tanah tidak mati jika terkena POC ini.
Dari segi ekonomi, pupuk ini juga murah dan mudah didapatkan, tidak memiliki efek samping. POC dapat dibuat dengan peralatan yang sederhana.
Di samping itu, Nadia Tria Sendari, salah satu mahasiswa PKN di Desa Sidosari, mengatakan bahwa terdapat kendala yang dialami oleh kelompoknya yaitu, kesulitan dalam penerapan protokol kesehatan.
Lanjutnya, Nadia juga mengatakan harapannya,”Semoga Desa Sidosari lebih makmur lagi dalam ranah pertanian dan peternakanya serta dengan adanya PKN ini kendala dan kesulitan petani dapat teratasi. Serta masyarakat mendapatkan wawasan baru terkait pertanian,” ujarnya.(*Bella)
Reporter :
Agus Setiawan
Risya Syafitrah