Fase Normal UKM Garda, Tingkatkan Solidaritas Melalui Latpur
Sukma_Polinela; Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Garda Kedisiplinan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) kembali mengadakan Latihan Bersama Purna (Latpur) pada pukul 07.30 WIB, Sabtu (22/01/2022). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Seroja 1.3 dan dihadiri oleh Dimas dan I Gede Adi Prasetya selaku pemateri, 39 peserta Latpur, dan Alumni Purna. Dalam kegiatan Latpur ini, UKM Garda Kedisiplinan mengangkat tema “Meningkatkan Solidaritas Sesama Anggota Sebagai Garis Terdepan di Fase Normal Baru.”
Kegiatan ini merupakan program kerja (progja) pertama UKM Garda yang dijalankan oleh kepengurusan baru 2021/2022. Tujuan diadakannya pelatihan ini, guna untuk meningkatkan kekeluargaan antar anggota Garda. Nindi Rahma Umayroh, selaku Ketua Umum UKM Garda Kedisiplinan memberikan pendapatnya mengenai perkembangan kegiatan UKM Garda setiap tahunnya. “Setiap tahun itu kita ganti materinya, seperti tali-temali, Pelatihan Baris Berbaris (PBB), kalau sekarang kita menerapkan materi yang ada di ruangan,” jelasnya.
Dalam UKM Garda Kedisiplinan, terdapat syarat untuk ditetapkan sebagai anggota aktif UKM Garda, yakni dengan menempuh pendidikan Landas, Diksar, dan SAR. Apabila peserta mampu melewati minimal dua pendidikan tersebut, maka peserta dapat ditetapkan sebagai anggota aktif UKM Garda Kedisiplinan. Garda sendiri berfungsi sebagai ujung tombak Polinela yang selalu ada pada garis terdepan. “Apapun yang berkaitan dengan kegiatan kampus, seperti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), kami yang membantu pelaksanaannya di kampus,” terang Kholy Kusumawati selaku Ketua Umum UKM Garda Kedisplinan 2020/2021.
Dalam Latpur ini terdapat tiga topik pembahasan materi, yaitu organisasi, komisi dan tanggung jawab, serta komunikasi. Dalam penjabarannya, pemateri menyampaikan bagaimana sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik. Kolaborasi antar sesama elemen sangat dibutuhkan. Dimas, mengumpamakan organisasi sebagai tubuh manusia yang terdapat organ-organ saling terkait. Peserta diminta untuk mengisi bagian dari organ tubuh, dan hal tersebut akan dijabarkan filosofinya oleh pemateri.
Tak luput, komunikasi berperan penting agar pengorganisasian dapat terus berjalan. Komunikasi yang baik, dapat menjadikan organisasi yang baik pula. Di dalam pelaksanaannya, dibutuhkan juga rasa tanggung jawab untuk mengemban tugas yang telah diberikan. Kegiatan ini sebagai proses pembentukan guna menjadi sosok yang kuat di kemudian hari, berdasarkan ulasan materi yang telah disampaikan. (*Novri)
Reporter:
Melani Safira
Almas Khairana